Kuliah Tamu "Religion and Politics in South and Southeast Asia"

Jakarta - Mahasiswa Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Kristen Indonesia  bekerjasama dengan Universitas Jawaharlal Nehru, India khususnya pada mata kuliah Hubungan Internasional di Asia Selatan dan Asia Tenggara dalam menyelenggarakan Kuliah Tamu secara daring dengan mengangkat tema “Religion and Politics in South and Southeast Asia”. Kegiatan  ini turut menghadirkan satu narasumber yaitu Dr. Gautam Kumar Jha yang merupakan  Asst. Prof Cultural Studies di Jawaharlal Nehru University. Di samping itu, kegiatan ini juga dihadiri secara langsung oleh Dekan FISIPOL UKI yaitu Dr. Verdinand Robertua, M.Soc.Sc, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Hukum yaitu Angel Damayanti, S.P., M.Si., M.Sc., Ph.D sekaligus dosen pengampu, serta Dra. VL. Sinta Herindrasti, M.A selaku Ketua Prodi Hubungan Internasional. 

Kegiatan ini dimulai tepat pada pukul 11.00 melalui aplikasi Zoom pada Rabu, 10 Maret 2021 dan dipandu oleh Serly Merlian Regina L.B. serta dimoderatori oleh Andrew Taarega.  

Dalam sesi pemaparan, Dr. Gautam menjelaskan tentang sejarah perkembangan agama dan budaya di negara-negara di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara. Ada hubungan yang erat antara negara-negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara terutama dalam hal penyebaran budaya serta agama seperti agama Hindu, Buddha dan Islam.  Sebelum ada agama-agama, Dr. Gautam menjelaskan tentang adanya tradisi black magic/sihir hitam di beberapa daerah di Asia Tenggara termasuk Indonesia Dalam perkembangannya, tradisi tersebut membaur dengan agama-agama Buddha, Hindu dan Islam yang berasal dari India mulai masuk ke kerajaan-kerajaan di Asia Tenggara. Dr Gautam menyebutkan adanya persamaan kepercayaan kejawen di Pulau Jawa, Indonesia dengan beberapa wilayah di India. 

Di bidang seni budaya, ada sejumlah kesenian dan cerita rakyat di India seperti Ramayana yang digunakan dalam  drama sendratari tradisional, seni ukiran kayu, kerajinan tangan, lukisan dan cerita rakyat di wilayah Asia Tenggara. Terkait seni ini, Dr. Gautam menjelaskan tentang lukisan kisah Hanoman. Dalam lukisan tersebut diceritakan bahwa Hanoman mempunyai kekuatan yang sangat kuat. Ia mendapat kekuatan ini sebab ia menjunjung keadilan. Hanoman ingin membantu teman-temanya yang bernama Haman dan Sika. Kisah Hanoman ini menggambarkan masyarakat Indonesia pada saat itu. Dr. Gautam juga menceritakan cerita rakyat lainnya dari India. 

Selain mengenai kondisi sosial, budaya dan agama, Dr. Gautam juga menjelaskan tentang perdagangan yang terjadi di India sejak 3500 tahun yang lalu di Lothal. Pada saat itu, Lothal merupakan tempat pelabuhan para pedagang, terutama para pedagang yang berasal dari barat/luar. Biasanya kapal dari barat dengan 30 kapal dengan kapasitas 30 ton ke Lothal. Persedian yang dibawa biasanya berisi hasil alam/kebutuhan yang diperlukan. Rute perdagangan pada masa itu menghubungkan Jalur Nataraja di India, Kerajaan Shiva di Kamboja dan Kerajaan Sriwijaya di Indonesia. Jalur perdagangan ini merupakan jalur yang sangat penting pada masa itu. 

Selanjutnya, Dr Gautam menjelaskan tentang penyebaran agama di India dan beberapa negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Salah satu penyebaran agama yang signifikan terhadap Indonesia melalui India adalah agama Islam. Agama Islam tersebut terutama tersebar ke Aceh di Indonesia, Thailand dan juga Malaysia.  Sebelum barat datang, Islam telah menyebar hampir di seluruh daerah di Jawa dan Sumatera. Pengaruh agama Islam begitu kuat karena Islam datang dengan yuriprundensi ke beberapa daerah. 

Dalam penjelasannya, Dr. Gautam juga menyebutkan bahwa negara-negara di Asia Selatan juga memiliki masalah internal seperti masalah penduduk etnis Rohingya.  Karena masalah di dalam negerinya, penduduk Rohingya memilih mengungsi dari Bangladesh ke berbagai negara seperti Myanmar, Malaysia dan Indonesia. Hal ini kemudian menimbulkan masalah di sejumlah negara, terutama bagi Myanmar. Di sisi lain, negara-negara Asia Tenggara mengalami masalah akibat peningkatan radikalisme melalui gerakan organisasi yang militant seperti FPI. Keadaan ini bahkan sampai menimbulkan ketidakstabilan dalam politik dan pemerintahan.  

Ketika negara-negara Barat datang ke Asia Tenggara dan Asia Selatan, terjadi penyebaran agama Kristen yang direpresentasikan sebagai bentuk kolonial seperti di India, Pakista, Indonesia, Malaysia, Singapura dan Filipina. Kekristenan di Indonesia merupakan minoritas namun pondasinya tetap terlihat. Beberapa warga Jawa tidak dapat menerima masuknya agama Kristen di Indonesia. Mereka sangat mengkhawatirkan karena tidak menginginkan terjadinya politisasi agama. Terlebih lagi, karena sejumlah pemuka agama Islam pada saat itu menolak penyebaran agama Kristen bersamaan dengan masuknya kolonialisme. 

Selama kegiatan kuliah tamu berlangsung, peserta memberikan respon yang baik dan juga mendengarkan narasumber selama pemaparan. Setelah sesi pemaparan selesai, beberapa peserta mengajukan pertanyaan kritis terkait penyebaran agama di India dan sejumlah negara di Asia Tenggara.

Share this Post

DAFTAR BROSUR BEASISWA ID | EN