Totalitariansime memimpin suatu negara bukan hanya dengan menguasai aspek ekonomi dan politik masyarakat, tetapi juga berusaha menentukan nilai-nilai “baik” dan “buruk” dalam masyarakat dari perilaku, paham, dan kepercayaan masyarakat. Totalitarianisme menciptakan tidak ada batasan lagi antara hak dan kewajiban oleh negara dan oleh masyarakat. Sistem totalitarian memiliki sifat cenderung masyarakat yang melayani negara dibandingkan negara melayani masyarakat. Masyarakat mengikuti berbagai tugas negara, layaknya menjadi tentara, anggota partai politik dan tugas membantu negara. Pemerintah Totalitarian menganggap bahwa pemikiran tersebut adalah bentuk yang ideal, maka pemerintah akan mendoktrinkan pemikiran itu kepada pola pikir masyarakat. Diskusi IAS Corner berusaha melihat negara-negara totalitarianisme, terutama di Asia Tenggara. Dimana beberapa negara di Asia Tenggara yang pernah menganut paham totaliter, dan mencoba mengungkapkan paham tersebut. Totalitariansime akan dianalisis menggunakatan pendekatan Hannah Arendt yang berbicara tentang Teror Ideologi. Oleh karena itu IAS Corner mengangkat topik diskusi “Totalitarianism in South East Asia : Ideology of Terror”.